Cerita dewasa tante dan keponakan
Sesekali ia menjilati ujung lubang kencing, ia putar-putar lidahnya di sana. Aku mulai melepaskan bibirku dari bibirnya dan mulai mengatur posisi agar bisa menancapkan penisku dengan maksimal ke dalam vagina Dewi. Memandangi tubuhnya pada posisi menantang seperti itu, napsuku naik lagi, kontolku kembali mulai mengeras. Kami berciuman, dan saling berpanggutan. Buah pelerku menyentuh perutnya bagian atas. Setelah mendapat alasan yang pas, Dewi yang sebelumnya tampak malu-malu mulai menampakkan nafsu sex yang tidak kalah dengan Tante Anis. Tante Anis sempat berusaha menyelipkan beberapa lembar uang seratus-ribuan ke kantongku tapi aku menolaknya dengan halus. Segera ikat pinggangku dibuka, celanaku dibuka. Ku lalu mulai menekan-nekan keningnya dengan tangan kiri Ku dan tangan kanan.
Dan sekarang hidup sendiri dengan dua orang anaknya, cewek semua. Lalu bagaimana kebiasaanku onani, tidak berhenti juga. Kkinya pada posisi mengangkang sehingga memeknya terkuak diantara kerimbunan jembutnya. Soal wajah meski aku tdk tergolong cantik, namun katanya aku memiliki daya tarik tersendiri. Pikiran untuk menggodanya semakin kuat menerpa hatiku dan sikap sopan serta malu — malu pemuda ini menjadikanku semakin ingin menggodanya. Setidaknya dengan cara itu dia tidak harus merasa malu kalau "terpaksa" ikut bergabung. Aku hisap kuat-kuat seolah-olah di dalam dadanya itu masih ada ASI, entah itu ASI atau tidak, tampaknya aku mengeluarkan sesuatu dari putingnya, rasanya agak manis dan asam. Aku membuka lemari pakaianku. Kini Lila semakin merasakan sentuhan jari-jari Ku, Ku melihat dari desahan nafasnya dan dari tubuhnya yang sudah mulai hangat.
Ku tidak tahu pasti, yang jelas Ku juga sangat senang memijat punggungnya yang sangat seksi. Selama aku 7 tahun bekerja di rumah itu, aku sangat terpuaskan. Tangannya mulai dengan sengaja menyentuh penisku yang mulai menegang. Aku mulai menjilati pahanya, jilatanku perlahan menjalar ketengah. Kembali ke kamar tidur, aku kemudian mengambil pakaian dalam yang di taruh di atas tempat tidur dan kupakai. Biasanya dikembalikan saat bertamu berikutnya. Kuletakkan kepala penisku tepat di depan lubang vaginanya. Jadi aku dan tante Nisa sendirian di rumah. Wah hebat banget ni akak, gak ada puasnya.
Doni boleh liat apapun yang Doni mau, boleh pegang apapun Mulailah Tante Anis menjilati dan mengulum penisku. Lalu perlahan aku cium perutnya, ia merebahkan diri ke sofa yang empuk dan panas itu. Dia dapat mengimbangi keganasan nafsu seks ku yg sdh menggebu-gebu, menjelang pukul 9 malam, akhirnya kami berdua tergolek lemas. Ditangannya dia membawa sebuah kotak. Ia hanya mengangguk dan tangannya mengusap kepalaku. Ayu tambah menjerit-jerit. Aku menurut. Tapi setelah tante berpikir panjang, mungkin itu karena kamu baru masa puber. Tangannya agak basah, dingin dan sedikit gemetar ketika ia menyentuh telapak kakiku.

Ibu dan ayah sudah bercerai semenjak aku masih SD. Tanpa memberinya kesempatan istirahat aku kembali menggerak-gerakkan penisku dengan kuat dan ganas. Kamu mo makan apa? Ia berlutut sambil mengulum penisku. Segera aku meremes2 toketnya. Ternyata kamar ku berada di lantai dua. Terus terang Tante Nisa sangat menyukai hasil kerjaku. Ku merasakan penis Ku semakin tegang dan semakin panjang. Lalu perlahan aku cium perutnya, ia merebahkan diri ke sofa yang empuk dan panas itu.

Tau ayu udah mau nyampe, aku mengangkat badannya dari pangkuanku sehingga kontolku yang masih perkasa lepas dari memeknya. Masuk ke kamar tidurku, aku membuka jas kantorku disusul dengan melorotkan rokku dan menjatuhkannya ke lantai begitu saja. Aku dan dia sama-sama mandi keringat. Lalu perlahan-lahan ia kocok dengan lembut sampai helm-ku mengeras. Dewi masih capek nih Memek yang barusan memberikan kenikmatan tak terhingga bagiku karena jepitan pada kontolku. Aku segera masuk ke dalam tempat shower dan mandi. Suara kecipak beradunya penisku dengan vagina Tante Anis dan suara derit ranjang yang bergoyang menyertai desah persetubuhan kami yang ganas. Gerakannnya makin lama makin cepat dan desahannya makin keras, "Mhh


Namun aku urungkan niat. Merasakan apa yang dilakukan Tante Anis pada mulanya Dewi tampak risih, mungkin dia belum pernah dengan sesama wanita, tapi lama kelamaan dia membiarkan Tante Anis melakukan aksinya bahkan tampaknya Dewi mulai menikmati ulah tangan dan lidah Tante Anis. Gila, klo gini terus aku bakal ngecret di tempat aku dibuat dulu. Langkah-langkah kakiku menyebabkan celana dalamku terlihat dari belahan jubah tidurku yang panjangnya hanya sepaha. Rapat di kantor yang berkepanjangan dan bertele-tele membuat aku capek setengah mati. Lila hanya menggeliat dan menggigit bibirnya. Seganas-ganasnya Tante Nita, rasanya masih kalah ganas dibandingkan Tante Anis. Dua jam setenga perjalanan menuju Bekasi, akhirnya aku sampai jg dirumah teman paman ku.


Comments71
Nikokazahn
Ihre Antwort ist unvergleichlich...:)
Mauzragore
Ich tue Abbitte, dass ich mich einmische, es gibt den Vorschlag, nach anderem Weg zu gehen.
Grokazahn
Genauer kommt es nicht vor